29 December 2013

Jika Anda Merasa Sombong atau Sedih, Anda Wajib Membaca Artikel ini

Kenapa Anda Begitu Sombong
Apakah dengan segala kekurangan ini, Dia menjelma menjadi Gadis kecil yang sombong, emosional, rendah diri????
Bagaimana dengan kita…yang secara fisik tidak ada kekurangan, tapi apakah perilaku batin kita bisa jauh lebih baik dari gadis kecil ini???






NabiMuhammad Saw telah bersabda:
"Bersumber dari Abdullah bin Mas'ud r.a dari Nabi s.a.w beliau bersabda: "Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya ada sedikit rasa takabur." Seseorang berkata: "Sesungguhnya seorang laki-laki akan senang jika pakaiannya indah dan sandalnya bagus." Nabi bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan suka keindahan. Takabur adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia." (H.R. Muslim)

Siapa yang merasa dirinya tawadu', benar-benar dia telah takabbur. Sebab tiadalah dia merasa tawadu' kalau bukan karena sifat tinggi darinya. Maka kapan saja engkau merasa dirimu tinggi, maka engkau sudah benar-benar
takabur." Tawadu' memang suatu sifat terpuji bagi orang-orang saleh. Merendahkan diri (tawadu') adalah hasil dari ibadah.
Merendahkan diri kepada Allah. Merasa kecil dan rendah dihadapan Allah Rabbul 'Alamin. Kepada sesama hambapun manusia harus tawadu', tidak angkuh dan ujub karena menjadi hamba Allah yang taat menjalankan ibadah, dan patuh atas semua perintah dan larangan-Nya.

Merasa diri tawadu termasuk sifat yang angkuh (kibir). Apalagi sifat tawadu'
dipamerkan kepada orang lain, maka jadilah perbuatan ini riya'.
Sifat tawadu perlu dimiliki oleh setiap muslim yang saleh, akan tetapi
tempat tawadu' itu didalam hati. Kalau tawadu itu nampak diluar diri
seseorang, itulah akhlakul mahmudah. Karena tawadu' adalah termasuk akhlak
terpuji bagi manusia beriman. Dalam pergaulan dengan sesama manusia, maka orang pun hendaknya memiliki perasaan tawadu'.
Sifat tawadu' akan menghindari manusia merasa lebih dari yang lain. Merasa lebih salah, lebih kaya, lebih berderajat, dan berpangkat, lebih cantik, lebih kuat, dan kelebihan lainnya. Merasa lebih membuat manusia lebih angkuh. Sedangkan keangkuhan itu menurut hadits Rasulullah SAW :
 "Al-Kibru batrul haqqi wa gamtun nasi" (Sombong itu menolak kebenaran, dan merendahkan manusia... (HR. Muslim)

Selanjutnya Syekh Ataillah mengatakan:
"Bukanlah yang dinamakan tawadu' itu, apabila orang yang tawadu' merasakan ia harus berada diatas apa yang ia lakukan. Akan tetapi yang dinamakan tawadu' adlah orang yang ketika tawadu' merasakan bahwa dia berada dibawah apa yang ia lakukan."

Menurut Syekh Asy-Syibli, ”orang yang merasa dirinya berharga, atau minta
dihargai, maka ia bukan orang yang tawadu”'.
 Selama kita masih merasa adaorang yang melebihi dirinya, maka sifat ini termasuk sifat sombong. Sedangkan orang yang tawadu', umumnya sabar, tidak dendam, jauh dari emosi, pandai menahan diri, tidak tamak, tidak merasa besar dan super. Hamba Allah yang tawadu' tidak merasa memiliki kelebihan apapun, tidak merasa kemuliaan. Tawadu' baginya adalah sifat dan watak yang harus dimiliki oleh setiap muslim.

Syekh Ataillah mengingatkan: "Hakikat tawadu' adalah bertawadu'nya seseorang
karena melihat keagungan Allah dan sifat-sifat- Nya."

Sebenarnya tawadu' itu hanyalah sifat terpuji yang tersimpan dalam hazanah
kalbu seorang hamba Allah. Ia tidak menunjukkan sifat-sifatnya itu. Ia hanya
meneladani akhlak Rasulullah SAW. Ia sendiri tidak merasa memiliki sifat
tersebut, karena yang ia pakai dan tiru adalah sifat Rasulullah SAW.

Syekh Ahmad Ataillah menegaskan: "Tidak ada yang dapat mengeluarkan engkau dari sifat angkuh, kecuali engkau memperhatikan sifat-sifat Allah."
Kekuasaan Allah adalah sifat yang ada pada-Nya. Dia bersifat Maha Kuasa.
Selama manusia tidak memperhatikan sefat-sifat kemuliaan yang ada pada
Allah, selama itu pula ia merasa lebih dari manusia lainnya dan dengan sifat
itu ia telah takabur.

Sifat tawadu' patut dimiliki oleh setiap Muslim, karena sifat itu adalah
sifat yang diteladani dari sifat utama Nabi Muhammad SAW. Sifat ini adalah
bagian dari Akhlakul Mahmudah.

Nabi Muhammad SAW mengingatkan, "Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku, agar bertawadu'lah kalian, sehingga tak seorangpun menyombongkan dirinya kepada yang lain, atau seorang tiada menganiaya kepada yang lainnya." (HR. Muslim)


Doa
Memohon kekuatan Dzikir,
Syukur dan Ibadah dengan baik

اللهم أعني على ذكرك وشكرك، وحسن عبادتك

“Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika’"
Artinya: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Mu’adz,“Demi Allah, aku benar-benar mencintaimu. Maka janganlah kamu lupa untuk membaca doa di setiap akhir shalat: ‘Allahumma a’innii ‘ala dzikrika wa syukrika, wa husni ‘ibaadatik.’ (Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu, serta agar bisa beribadah dengan baik kepada-Mu).” (HR. An Nasa’i [1303]  dan Ahmad [21614]  Sahih Sunan Abu Dawud. )

Kebahagiaan itu datangnya sulit, perginya begitu sangat mudah,tapi sebaliknya kesedihan itu datangnya begitu mudah tapi perginya begitu sulit. Agar ketika kebahagian datang, manusia tak menjadi sombong. Atau, ketika duka menyapa, manusia tak menjadi habis harapan. Sebab, sesungguhnya melalui jalan ini Allah menolong manusia untuk selalu melihat hidupnya secara seimbang. Bahwa hidupnya terselenggara bukan karena kekuatannya sendiri, tetapi selalu ada Allah yang berdaulat. Dan, bahwa manusia hidup bukan hanya untuk menikmati dunia, tetapi bahwa ada urusan kekekalan yang harus dipersiapkan sekarang (By Ahmad Supriadi).


27 December 2013

Abu Ibrahim Woyla dari Aceh Tamu yang di Istimewakan Gus Dur



 Sebagai tokoh yang dihormati dan dikagumi banyak orang, rumah Gus Dur tak pernah sepi dari kunjungan para tamu, baik dari warga NU, pejabat, politisi, wartawan dan sebagainya.
Gus Dur menerima tamu-tamunya biasanya dengan pakaian non formal. Karena kondisi fisiknya yang sudah lemah, biasanya para tamu diajak mengobrol sambil tiduran.
Nuruddin Hidayat, salah satu santri Gus Dur suatu ketika merasa terheran-heran ketika ada tamu, Gus Dur minta untuk digantikan pakaiannya dengan kain sarung dan peci, seperti ketika mau sholat Idul Fitri. Seumur-umur ia belum pernah melihat Gus Dur seperti itu.
Rombongan tamu tersebut sampai ditahan-tahan agar tidak masuk rumah dahulu, sampai Gus Dur dipinjami salah satu sarung milik santrinya agar bisa cepat berganti pakaian.
Tamu, yang diketahuinya ternyata dari Aceh tersebut berpakaian sederhana, dekil, dan memakai celana seperti yang biasa dipakai oleh bakul dawet (penjual dawet). Tamu tersebut diantar oleh aktifitis Aceh.
Perilaku Gus Dur dan tamunya juga aneh. Setelah keduanya bersalaman, Gus Dur pun duduk di karpet, demikian pula tamunya, tetapi tak ada obrolan diantara keduanya. Gus Dur tidur, tamunya juga tidur, suasana menjadi sunyi yang berlangsung sekitar 15 menit.
Setelah sang tamu bangun, ia langsung pamit pulang, tak ada pembicaraan.
Udin, panggilan akrab Nuruddin, karena merasa penasaran, segera setelah tamu pergi bertanya kepada Gus Dur.
Udin: “Gus, ngak biasanya menerima tamu seperti ini”
Gus Dur: “Itu Wali”
Udin: “Apa ada wali seperti itu selain beliau di Indonesia”
Gus Dur: “Tidak ada, adanya di Sudan”
Orang yang sangat dihormati Gus Dur tersebut ternyata adalah almarhum Tgk Ibrahim Woyla dari Woyla Aceh Barat.



Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama pengembara. Ulama ini dalam masyarakat Aceh lebih dikenal dengan Abu Ibrahim Keramat. Belum pernah terjadi dalam sejarah di Woyla (Aceh Barat) bila seseorang meninggal ribuan orang datang melayat (takziah) kecuali pada waktu wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Selama hampir 30 hari meninggalnya Abu Ibrahim Woyla masyarakat Aceh berduyun-duyun datang melayat ke kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla Induk, Aceh Barat sebagai tempat peristirahatan terakhir Abu Ibrahim Woyla. Selama 30 hari itu ribuan orang setiap hari tak kunjung henti datang menyampaikan duka cita  mendalam atas wafatnya Abu Ibrahim Woyla, sehingga pihak keluarga menyediakan 400 kotak air aqua gelas dan tiga ekor lembu setiap hari dari sumbangan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf untuk menjamu tamu yang datang silih berganti ke tempat wafatnya Abu Ibrahim Woyla. Begitulah pengaruh ke-ulama-an Abu Ibrahim Woyla dalam pandangan masyarakat Aceh, terutama di wilayah Aceh Barat dan Aceh Selatan.

Abu Ibrahim Woyla yang bernama lengkap Teungku (Ustadz/Kiyai) Ibrahim bin Teungku Sulaiman bin Teungku Husen dilahirkan di kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1919 M. Menurut riwayat, pendidikan formal Abu Ibrahim Woyla hanya sempat menamatkan Sekolah Rakyat (SR), selebihnya menempuh pendidikan Dayah (Pesantren Salafi/Tradisional) selama hampir 25 tahun. sehingga dalam sejarah masa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah belajar 12 tahun pada Syeikh Mahmud seorang ulama asal Lhok Nga Aceh Besar yang kemudian mendirikan Dayah Bustanul Huda di Blang Pidie Aceh Barat. Di antara murid Syeikh Mahmud ini selain Abu Ibrahim Woyla juga Syeikh Muda Waly Al-Khalidy yang kemudian sebagai seorang ulama tareqat naqsyabandiyah tersohor di Aceh.

Menurut keterangan, Syeikh Muda Waly hanya sempat belajar pada Syeikh Mahmud sekitar 4 tahun, kemudian pindah ke Aceh Besar dan belajar pada Abu Haji Hasan Krueng Kale selama 2 tahun. setelah itu Syeikh Muda Waly pindah ke Padang dan belajar pada Syeikh Jamil Jaho Padang Panjang. Dua tahun di Padang Syeikh Muda Waly melanjutkan pendidikan ke Mekkah atas kiriman Syeikh Jamil Jaho, setelah 2 tahun di Mekkah kemudian Syeikh Muda Waly kembali ke Blang Pidie dan melanjutkan mendirikan Pesantren Tradisional di Labuhan Haji Aceh Selatan. Saat itulah Abu Ibrahim Woyla sudah mengetahui bahwa Syeikh Muda Waly telah kembali dari Mekkah dan mendirikan Pesantren, maka Abu Ibrahim Woyla kembali belajar pada Syeikh Muda Waly untuk memperdalam ilmu tareqat naqsyabandiyah. Namun sebelum itu Abu Ibrahim Woyla pernah belajar pada Abu Calang (Syeikh Muhammad Arsyad) dan Teungku Bilyatin (Suak) bersama rekan seangkatannya yaitu (alm) Abu Adnan Bakongan.

Setelah lebih kurang 2 tahun memperdalam ilmu tareqat pada Syeikh Muda Waly, Abu Ibrahim Woyla kembali ke kampung halamannya, tapi tak lama setelah itu Abu Ibrahim Woyla mulai mengembara yang dimana keluarga sendiri tidak mengetahui kemana Abu Ibrahim Woyla pergi mengembara. Menurut riwayat dari Teungku Nasruddin (menantu Abu Ibrahim Woyla) semasa hidupnya Abu Ibrahim Woyla pernah menghilang dari keluarga selama tiga kali, Pertama, Abu Ibrahim Woyla menghilangkan diri selama 2 bulan, Kedua, Abu Ibrahim Woyla menghilang selama 2 tahun dan Ketiga, Abu Ibrahim Woyla menghilangkan diri selama 4 tahun yang tidak diketahui kemana perginya.

Dalam kali terakhir inilah Abu Ibrahim Woyla kembali pada keluarganya di Pasi Aceh, pihak keluarga tidak habis pikir pada perubahan yang terjadi pada Abu Ibrahim Woyla. Rambut dan jenggotnya sudah demikian panjang tak ter-urus, pakaiannya sudah compang camping dan kukunya panjang seadanya. mungkin bisa kita bayangkan seseorang yang menghilang selama 4 tahun dan tak sempat untuk mengurus dirinya. Begitulah kondisi Abu Ibrahim Woyla ketika kembali ke tengah keluarganya setelah 4 tahun menghilang, maka wajar bila secara duniawiyah dalam kondisi seperti itu sebagian masyarakat Woyla menganggap Abu Ibrahim Woyla sudah tidak waras lagi.

Abu Ibrahim Woyla oleh banyak orang dikenal sebagai ulama agar pendiam dan ini sudah menjadi bawaannya sewaktu kecil hingga masa tua. Beliau hanya berkomunikasi bila ada hal yang perlu untuk disampaikan sehingga banyak orang yang tidak berani bertanya terhadap hal-hal yang terkesan aneh bila dikerjakan Abu Ibrahim Woyla. Sikap Abu Ibrahim Woyla seperti itu sangat dirasakan oleh keluarganya, namun karena mereka sudah tau sifat dan pembawaannya demikian, keluarga hanya bisa pasrah terhadap pilihan jalan hidup yang ditempuh Abu Ibrahim Woyla yang terkadang sikap dan tindakannya tidak masuk akal. Tapi begitulah orang mengenal sosok Abu Ibrahim Woyla.
Tokoh ini merupakan orang yang sangat dihormati di Aceh. Masyarakat Aceh memanggilnya “Tgk Beurahim Wayla” dan percaya bahwa ia sering menunaikan sholat Jum’at di Makkah dan kembali pada hari itu juga.
Menurut Cerita, masyarakat disana, dia bisa berjalan cepat dan lebih cepat dari mobil. Dia jarang naik bus, tapi lebih senang berjalan kaki. Ia juga dipercaya bisa menghilang
Ada orang yang menyebutnya sebagai “dewa tidur”, yang menghabiskan hari-harinya dengan tidur. Tgk.Ibrahim Woyla juga bisa mengetahui perilaku seseorang dan sering sekali orang yang menemui beliau dibacakan kesalahannya untuk di perbaiki.
Sebelum terjadinya tsunami, Abu Ibrahim yang pernah mengatakan ”air laut bakal naik sampai setinggi pohon kelapa, terbukti tsunami. Posisi tidur Abu yang dianggap aneh (melengkung/ meukewien) ucapannya sedih melihat manusia banyak seperti hewan serta mengatakan dunia ini sudah semakin sempit dan masih banyak cerita gaib yang menjadi kan ulama kharismatik ini selalu dicari-cari hanya untuk dimintai berkahnya.
Tokoh kharismatik ini  meninggal Juli 2009 lalu dalam usia 90 tahun di kediamannya di Desa Pasi Aceh Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat dan dikebumikan tak jauh dari rumahnya. Ribuan pelayat memberinya penghormatan terakhir.
Sebagian sumber dari  : nu.or.id

26 December 2013

Amalan yang Sudah Terbukti Ampuh Untuk Bisa Kaya Raya dan Terkabul Segala Hajat



Ini adalah sebuah amalan yang telah dipraktikkan oleh Ribuan bahkan Jutaan manusia, jadi bukan hanya saya saja yang telah membuktikan khasiatnya. So jangan ragu-ragu untuk mengamalkannya Aji-aji Namanya “Wirid Laku 1/10” (baca: sepersepuluh) ”Untuk Percepatan Segala Hajat”. Berbeda orang berbeda nama pula, pun demikian dengan nama yang saya berikan. Selain itu saya hanya memberikan nama saja tidak menciptakannya ataupun menemukannya karena amalan ini telah disebutkan oleh Allah dalam firmanNya dan hadis Rosulullah, juga amalan ini bagian dari hukum alam yang secara otomatis bekerja bagi mereka yang mengamalkannya jadi agama apapun anda tidak jadi masalah untuk mengamalkan wirid laku ini.

Namanya wirid laku berarti amalan ini ditekankan pada laku-action-tindakan, bukan pada wirid di mulut maupun di hati maupun ritual-ritual lainnya, Just do it titik!. Tindakan nyata sangat diperlukan sebagai syarat utama untuk mengamalkan amalan ini karena sering kali beban utama adalah beratnya hati untuk mengamalkannya. Dan tentu saja untuk segala hajat baik di dunia maupun di akhirat, tidak percaya? buktikan!. Kecepatan hajat yang dikabulkan tergantung masing-masing orang dan yakinlah bahwa mereka yang mengamalkan wirid laku ini pasti akan dikabulkan hajatnya dengan sangat cepat karena saya telah membuktikannya, masih tidak percaya? Buktikan!.

Ada orang yang membuktikan amalan ini Kurang dari 99 hari hajatnya dikabulkan, ada juga yang Kurang dari 40 hari, ada juga Yang 7 hari, ada yang Tidak sampai 3 hari hajatnya dikabulkan, ada yang Cuma 1 hari bahkan banyak juga yang cuma Beberapa jam saja, wow luar biasa, aneh bin ajaib. Tidak peduli segede apa hajat anda, seaneh apa hajat anda, saya yakinkan kepada anda pasti dikabulkan, inilah yang namanya percepatan – acceleration. Masih tidak percaya? Action donk! Kwak....kwak...kwakk.....

 Sudah sudah dari tadi kok buleeeet aja mana nih amalannya? Kapan actionnya donk? Okelah saudara saya tidak bertanggung jawab atas efek yang diberikan ya? Jika kelebihan dosis jangan hubungi dokter! Qiqiqi. Efek yang terjadi dan yang sering muncul adalah anda menjadi sangat kaya raya. So, Jika nanti jadi orang yang kaya raya jangan menyalahkan saya ya? kwak.. kwak....kwak..

Anggaplah anda berhajat punya rumah, ya rumah kecil-kecilan seharga Rp 300.000.000. Oke sekarang dikalikan 10 % atau 1/10 nya jadi ketemu Rp 3000.000. Anda siapkan uang 3 jt dan langsung bagikan kepada fakir miskin, anak yatim, janda-janda tua yang tidak mampu, orang yang berjuang di jalan Allah (orang yang sedang belajar agama/pendidikan, bangun yayasan pendidikan, amal/sosial, masjid dll) ataupun orang-orang yang membutuhkannya. Hah cuma itu! Cuma sedekah! Yup kena anda. Yup betul kuncinya ada pada sedekah 1/10 hajat anda. Jadi dapat dipastikan segala hajat anda akan dipercepat dengan sedekah yang telah dikeluarkan so jangan ragu-ragu. Just do it

Lo kok masih ragu-ragu. Oke deh saya perjelas lagi mulai dari awal ya agar lebih mantap dan yakin. Begini nih urutan yang benar:
1.   Apa hajat anda, kemudian taksir tuh hajat kalau diuangkan jadi berapa. Emang harus ditaksir ya? Ya iyalah lha wong anda meminta kepada seseorang kan ”Harus Jelas” yang diinginkan. Anggaplah anda sedang bertransaksi dengan Tuhan. Yang namanya transaksi harus jelas kan untuk menghindari unsur-unsur penipuan agar transaksi tersebut dapat lancar terlaksana, betul!

2. Hitung sepersepuluhnya? Kemudian siapkan uang sepersepuluh tadi dan berikan / shodaqohkan kepada yang membutuhkan – fakir miskin, anak yatim dsb dsb.

3.   Sebelum tuh uang diberikan/dishodaqohkan kepada orang yang membutuhkan, anda harus meminta / berdo’a kepada Tuhan dengan benar. Mintalah dengan cermat, teliti dan jelas. Misal kalau anda pingin rumah, rumahnya gedenya seberapa, kamar berapa, ada halamnnya gak, lingkungan gimana, tingkat apa endak, ada garasinya gak, pokoknya sejelas-jelasnya. Harus gitu ya? Ya iya donk. Minta sesuatu harus jelas. Anak kecil aja kalau minta sesuatu ke orang tuanya jelas apalagi kita yang udah gede, betul! Lha kalau anak kecil minta sesuatu cuma nangis kan jadi bingung tuh orang tuanya, betul! Kwak...kwak.....kwak....

 Katakanlah anda tidak sempat berdo’a atau meminta kepada Tuhan, cukup anda harapkan dalam hati, atau kalau tidak minimal visualisasikan keinginan anda sehingga pesan anda dapat terbaca dengan jelas oleh Tuhan maupun alam semesta. Amalan ini adalah hukum alam-law of attraction yang akan selalu terjadi, jadi jangan kuatir dengan agama anda atau bahkan anda tidak beragama pun pasti akan terjadi. Konsepnya adalah Tuhan, kehidupan, alam akan membalas pemberian anda dengan minimal 10 kali lipat. Tidak percaya buktikan. He....he...he....

Wah berarti shodaqoh kita tidak ikhlas donk, tidak pamrih donk. Ya iyalah masa ya iya donk, duren aja dibelah masa dibedong, qiqiqi. Begini saudara, ini kurang berhubungan dengan ikhlas atau pamrih, tapi hubungannya dengan do’a anda. Pengharapan atau hajat dalam shodaqoh yang kita keluarkan adalah do’a yang kita ucapkan. Hal ini sama seperti kita beraqiqoh, berkurban atau ibadah lainnya. Kita berkurban hanya karena Allah tapi atas nama siapa harus anda niatkan, betul! Kalau tidak anda niatkan untuk siapa, kelak di akhirat hewan qurbannya mau menolong siapa ya, hehehe. Pun demikian dengan aqiqoh kita harus meniatkan atas nama siapa.

Masih belum terima juga. Ok deh saya tanya, buat apa anda sholat? Ya saya pikir bermacam-macamlah jawabannya. Tapi saya dapat menyederhanakan menjadi dua saja yaitu takut masuk neraka, dan mengharapkan masuk surga. Betul! Kenapa anda tiap hari sholat dluha? Ya biar rezeki saya tambah lancar! Kenapa anda sholat tahajud? Ya biar Allah meninggikan derajat saya atau mengabulkan setiap do’a saya atau biar Allah semakin sayang kepada saya. Hehehe apa itu yang namanya ikhlas. Udah dibilangkan ini tidak hubungannya dengan ikhlas.

Harapkanlah setiap ibadah anda terhadap sesuatu, karena Allah telah mengajarkanNya kepada kita. Buktinya adanya neraka, surga, derajat, kemudahan, rezeki dsb semuanya telah tertuang dalam firmanNya. Kita dak usah terlalu pelit dan sok kaya untuk selalu meminta kepada Allah lewat ibadah-ibadah yang kita lakukan karena justru Allah senang jika hambaNya meminta kepadaNya dan lagian Allah telah menyuruh untuk hanya meminta kepadaNya, bukan selainnya. Kalau kemudian Allah saja senang malah menyuruh untuk meminta lha masak kita menyia-nyiakannya, betul!.

Tapi masalahnya saya tidak punya uang. Ya nyari pinjaman donk masa mencuri hehehe. Tidak masalah uang yang anda shodaqohkan berasal dari hutang ataupun bukan karena efeknya sama saja. Pembalasannya 10 x lipat (eh angka ini juga ada dalilnya lo tpi silakan dicari sendiri ya). Jadi anda cukup berhutang sepersepuluh dari hajat anda. Ok. Mulai sekarang rubah mindset anda bahwasanya hutang pangkal kaya bukan nabung pangkal kaya hehehe. Tapi pastinya ya itu tadi anda shodaqohkan dan yakinlah Allah Maha Kaya dan Maha Membalas. Wah belum lagi efek dari shodaqoh bukan hanya keuangan saja tapi dari yang dapat saya temukan ada 1001 macam manfaat yang dapat kita ambil dari tiap shodaqoh yang kita keluarkan. Kalau tidak percaya coba deh cari dalil-dalil baik di Al qur’an, hadis, perkataan sahabat, maupun pendapat-pendapat para ulama lebih-lebih pendapat-pendapat dari non muslim pasti akan kita dapatkan berserakan bukti-bukti betapa dahsyatnya efek dari shodaqoh.

Ok ok sekarang wirid laku sepersepuluh untuk percepatan hajat sudah dibabar, monggo bagi yang yakin segera dilaksanakan, bagi yang masih ragu-ragu coba dengan hajat kecil-kecil dulu, bagi yang tidak yakin, yah sudah masa anda tidak mau bershodaqoh, pelit amat ce He...he...he.... Selamat mencoba dan sukses. Amin
Just do it... Titik.... !!!!