23 February 2014

Shalawat Ismul A'dhom

Sholawat Ismu A'dzhami  Syaikh Al Qutb Muhammad Taqiyudin Ad-Dimsyiqi Shahib Aqidatul Ghaib wa Thariq Rijalul Ghaib Qodasallahu Sirrohu wa Nafa`na bihi ) Tertulis dalam kitab Saadatud Dara`in karya Syekh Yusup bin Ismail An-Nabhani. Sholawat inilah yang sering digunakan sebagai wasilah untuk bertemu dengan Nabiyullah Khidir AS.
“Allohumma inni as-aluka bismikal A’dhoomil maktuubi min nuuri wajHikal a’laa al-mu-abbadid-daa-imil baqiil mukhollad. Fii Qolbi nabiyyika wa rosuulika Muhammad. Wa as-aluka bismikal a’dhoomi waahidi biwahdatil ahadil muta’aalii ‘an wahdatil kammi wal’adad.Al-Muqoddasi ‘an kulli ahaad. Bihaqqi…( baca surah Al-Ikhlas dari Basmalah sampai akhir surat ). An tusholliya ‘alaa Sayyidina Muhammadin sirri hayatil wujuudi was-sababil a’dhoomi likulli maujuudi sholaatan tu-tsab-bitu fii Qolbil Iimaani wa tuhaffidhunil Qur-aan, wa tufah-himunii minhul ayaati wa taftahuli bihaa nuurol jannati wa nuuron na’iim wa nuuron nadhoori ilaa wajhikal kariimi wa ‘alaa alihi wa shohbihi wa sallim”.

Artinya :

`Ya Allah aku mohon kepadaMu dengan AsmaMu yang Agung, yang tertulis dari cahaya wajahMU yang maha Tinggi dan maha Besar, yang kekal dan abadi, di dalam kalbu Rasul dan NabiMU Muhammad SAW.Aku memohon dengan AsmaMU yang Agung dan Tunggal dengan kesatuan yang manunggal, yang Maha Agung dari kesatuan jumlah, dan maha Suci dari setiap sesuatu, dan dengan hak BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. QULHUALLAHU AHAD. ALLAHUSSHOMAD. LAM YALID WALAM YULAD WALAM YAKUL LAHU KUFUWAN AHAD. Semoga Engkau limpahkan shalawat kepada junjungan kami Muhammad SAW, rahasia kehidupan yang ada, sebab terbesar bagi semua yang ada, dengan shalawat yang menetapkan iman dalam dadaku, dan mendorongku agar menghapalkan Alquran, dan memberikan pemahaman padaku akan ayat-ayatnya, membukakan padaku dengannya cahaya surga dan cahaya nikmat, serta cahaya pandangan kepada wajahMu yang Mulia, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.Limpahkan pula salam sejahtera padanya.

Keutamaan dari Shalawat Ismul A'dhom, di antara lainya :
1. Jika dibaca 100x tiap hari akan mendapatkan kedudukan wali dari Auliya Allah
2. Apabila dibaca 1000x tiap hari, engkau akan dapat memberi nafkah secara ghaib.Dengan kata lain bila ada keperluan masukkanlah tanganmu kedalam satu, maka akan engkau dapatkan yang engkau perlukan
3. Untuk membinasakan orang zholim, dibaca pada malam sabtu 1000x maka engkau akan melihat keajaibannya, kebinasaannya.( hati-hati jangan sembarangan, bisa kena diri sendiri )
4. Untuk mencegah perampok dan musuh yang banyak, ambillah segenggam tanah dari bawah telapak kaki sebelah kiri, bacakan shalawat ini 7x, tiupkan pada tanah tersebut ( dijampikan ) dan lemparkan kearah dimana musuh/perampok berada, akan terjadi kebinasaan pada mereka seketika.
5. Untuk mengembalikan barang hilang dam melunasi hutang, bacalah tiap hari 7x.Tiap mulai satukali diniatkan pahala yang engkau baca dihadiahkan keHadratun Rasulullah, keluarganya, sahabatnya, serta pada Rijalul Ghaib dan Ashaabun Naubah dan kepada pemimpin mereka. Dan berniat bila hajatmu tercapai engkau bersedekah dengan makanan dan pahalanya untuk mereka. Atau kau dapat memberi makan orang miskin sebagai terima kasih kepada Allah karena barokah merekalah dan shalawat ini sehingga hajatmu tercapai.Insya Allah
6. Untuk sakit kepala, demam, sakit mata, migran ( sakit kepala sebelah ) dibacakan pada air mawar 7x dan diminumkan pada sisakit.Insya Allah sembuh !
7. Untuk melancarkan air susu bagi manusia atau hewan ternak, ambil air dari mata air ( sumur ) baca shalawat ini 7x diusapkan pada teteknya dan diminum, maka air susunya akan banyak.Insya Allah.
8. Untuk kencing tersumbat ( kencing batu ) dan wanita yang akan melahirkan ( susah melahirkan ) dibacakan seperti diatas
9. Untuk sesak nafas, medu, rasa takut, sering mimpi yang tidak enak/menakutkan, masuk angin, sakit dada, TBC, sulit tidur bikinlah air jampian seperti tadi dan dikerjakan / diminum MALAM HARI.
10. Dibaca untuk perempuan/laki-laki agar cepat menemukan jodohnya, dibikin air diminumkan pasti banyak yang menyukainya dan cepat menemukan jodohnya. Sudah dibuktikan !!
11. Bila didawamkan/rutin dibaca 100x setiap hari selama 40 hari, engkau akan menjadi seorang Arif mungkin Kasyaf
12. Untuk wanita yang menginginkan anak/mandul dibaca diair seperti diatas pada MALAM JUM`AT dan diminumkan kemudian dicampur oleh suaminya pada malam itu juga, dia akan hamil, Insya Allah yang telah dicoba pada air untuk diminumkan dan dimandikan.
Catatan
Semua faedah shalawat tersebut kami dapatkan dari dalam kitab Saadatud Dara`in karya Syekh Yusup bin Ismail An-Nabhani dengan terjemahan dari Syaikhina Habib Muhammad bin Ali bin Ahmad Syihab.

Semua bisa terjadi atas izin Allah swt, silahkan teman-teman untuk mengamalkan shalawat ini sambil juga berusaha mencari ijazah guru yang mempunyai sanad yang tersambung kepada Syaikh Al -Qutb Muhammad Taqiyudin Ad-Dimsyiqi.

21 February 2014

اسم الأعظم


Ramalan Calon Presiden Indonesia 2014-2019

Mereka ini (Mahfud MD, Dahlan Iskan, Ahok, Jokowi, Tri Rismaharini dan Abraham Samad) adalah putra - putra bangsa dan satria terbaik yang di miliki bangsa Indonesia, menurut saya enam orang ini sangat layak untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden RI untuk 2014-2019, mereka ini adalah orang orang terbaik, "SIAPAPUN ORANGNYA YANG JADI PRESIDEN ATAU WAKIL PRESIDEN MEREKA HARUS DARI ORANG ENAM INI, JANGAN YANG LAINYA", misalkan capres/wapres :

1. Mahfud MD dan Dahlan Iskan
2. Mahfud MD dan Jokowi
3. Mahfud MD dan Tri Rismaharini
4. Abraham Samad dan Tri Rismaharini
5. Abraham Samad dan Jokowi
6. Abraham Samad dan Dahlan Iskan
7. Dahlan Iskan dan Tri Rismaharini
8. Dahlan Iskan dan Mahfud MD
9. Dahlan Iskan dan Jokowi
10. Jokowi dan Ahok
11. Jokowi dan Abraham Samad
12. Jokowi dan Tri Rismaharini

1. Abraham Samad

2. Dahlan Iskan

3. Mahfud MD

4. Tri Rismaharini

5. Basuki Cahaya Purnama (Ahok)

6. Joko Widodo


Meskipun mungkin mereka bukan Ratu Adil karena yang di butuhkan bangsa ini adalah pemimpin yang kesatria dan berani adil, dan hanya enam pendekar inilah yang layak untuk memimpin bangsa ini, JANGAN YANG LAINYA.......

17 February 2014

Raja dari Segala Raja Asma

Selain Ismul a'dhom ada yang namanya Asmaul Husna (Nama nama yang Indah), yang dinamakan mengamalkan/mendapatkan Ismul a'dhom adalah manakala hati, pikiran dan lisan menyadari meresapi dengan sesungguhnya kemaha agungan Allah dan kebesaranya yang serba maha, dan sesungguhnya manusia itu hanya seorang hamba yang fakir, bodoh, hina dan sangat miskin, manusia baru dikatakan manusia ketika sudah beragama dan beretika (bermoral/berahlak).

Allah baru akan mengabulkan doa seorang hamba manakala sang manusianya sendiri menyadari segala kekurangan, kebodohan dan kehinaanya. lalu manusia memperbaiki dirinya dengan tuntunan dan tuntutan sesuai garis undang undang yang telah Allah tetapkan melalui para Rasulnya. Wa Allahu a'lam

Hidup Kaya Raya dan Mati Masuk Surga

Semua orang pasti ingin hidup kaya raya (semuanya serba cukup) perusahaan cukup, rumah cukup, mobil cukup, harta cukup, anak cukup, istri juga cukup he...he... jadi semuanya serba berkecukupan, kita semua pun juga ingin. Maka caranya perbanyaklah membaca Istigfar, terutama membaca Sayidul istigfar minimal 70 kali atau di bulatkan menjadi 100 kali, dan paling utama membacanya sepertiga malam setelah selesai shalat tahajud.

اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَاْ عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إَلَّا أَنْتَ

Allaahumma Anta Rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’uudzu bika min syarri maa shana’tu, abuu`u laka bi ni’matika ‘alayya, wa abuu`u laka bi dzanbii faghfir lii, innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.


Artinya : “Ya Allah, engkau adalah Rabb ku tidak ada yang berhak disembah selain engkau, engkau yang telah menciptakanku dan aku adalah hambamu, dan aku berada di atas perjanjian-Mu semampuku, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat, aku mengakui nikmatmu atas ku dan aku mengakui dosa-dosaku maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain-Mu”. (HR Bukhari).


sayyidul istighfar Ia adalah penghulu dari istighfar. Mengapa sayyidul istighfar begitu mulia? Hal ini tentu saja terkait hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ »

Artinya : “Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR Bukhari).



Insaya Allah Anda di jamin akan menjadi orang yang kaya raya (serba berkecukupan) dan menjadi orang yang mulia di hadapan Allah dan juga manusia, karena itu sudah janji Allah yang tersurat dalam Al-Quran dan hadist Nabi, janji Allah adalah pasti, pasti deberikan. Jika tidak di dunia ini di akhirat Allah akan memberikanya. Jadi membaca istigfar atau sayidul istigfar itu banyak untungnya kawan.


Rezeki Seret, Baca Istigfar Biar Banyak

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang secara sengaja atau tidak sengaja kita melakukan perbuatan dosa. Dosa ibarat debu, yang jika menempel dan tidak segera dibersihkan akan menyebabkan karat di hati. Sedangkan sarana membersihkan dosa adalah dengan bertobat dan membaca istighfar.
Allah adalah Dzat yang Maha Pengampun. Allah sangat mencintai hamba-Nya yang mau bertaubat, dan sangat murka terhadap hamba-Nya yang senantiasa melakukan maksiat.
SALAH SEORANG ULAMA AHLUL KASYAF MENGATAKAN “JIKA INGIN SUKSES DUNIA AKHIRAT, LANCAR JODOH, MEMPERLANCAR REJEKI & MEMPEROLEH KEKAYAAN, DI HORMATI DI MASYARAKAT, DI TINGGIKAN DERAJATNYA DI SISI ALLAH DAN MANUSIA, DI JAUHKAN DARI SEGALA MUSIBAH, HINGA INGIN PUNYA ANAK. CARANYA SANGAT SEDERHANA PERBANYAKLAH MEMBACA ISTIGHFAR, MINIMAL 100X SEHARI”.
Tahukah anda? Istighfar sama juga dengan sedekah. Pahala dan efek yang ditimbulkan dari amalan ini berhubungan erat dengan janji Allah. Allah telah menjanjikan hadiah bagi siapa saja yang membaca ISTIGHFAR. Janji Allah…adalah janji yang PASTI DITEPATI.
Janji Allah pada orang yang senantiasa membaca ISTIGHFAR yang berhubungan dengan rejeki, anak, dan kebahagiaan dunia:
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
Tahukah anda? Istighfar membuat Allah senang lho, sungguh rugi jika kita tidak mengucapkannya secara rutin setiap hari. Berikut ini sabda Rosulullah tentang hal itu:
Rasulullah bersabda, “Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di padang pasir.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Sabda Nabi Muhammad buat orang yang senantiasa membaca ISTIGHFAR:
Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Dengan membaca beberapa uraian di Alqur’an dan hadist ini, saya sangat yakin dengan kebenaran cerita ustad kenalan saya itu. Bahwa istighfar adalah solusi 1001 masalah kehidupan bagi siapa saja.
Tapi ada satu hal yang harus diingat, istighfar yang diucapkan bukanlah sekedar ucapan belaka. Harus didasari dari hati, merupakan ungkapan taubat dan permintaan maaf atas segala dosa-dosa kita kepada Allah SWT. Dan yang terpenting JANGAN MENGULANG DOSA YANG TELAH LALU….. 
Semoga artikel ini membawa manfaat dan kebaikan buat anda. SELAMAT MENGHADIRKAN SENYUM TUHAN DALAM HIDUP ANDA lewat istighfar. Mari sama-sama mengucapkan istighfar minimal 100x sehari, semoga kita menjadi makhluk yang dicintai Allah SWT. Amiiin…..
 Hadits Mengenai Keutamaan Istigfar
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هُمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ “
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu Majah no. 3819, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 6421 dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kubra no. 10665)
Makna hadits:
- Barangsiapa yang senantiasa beristighfar: Barangsiapa yang senantiasa beristighfar dalam segala kondisi atau meminta ampunan Allah setiap kali melakukan kemaksiatan atau menghadapi musibah.
- niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya: Allah akan menghilangkan segala kesedihan dan kegalauan yang menyempitkan jiwanya, dan menggantikannya dengan kelapangan dada dan kebahagiaan.
- jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya: Allah akan memberikan solusi dan jalan keluar atas segala kesempitan dan problematika kehidupan yang sedang ia alami.
- dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka:  Allah memberinya rizki dengan cara yang tidak pernah ia duga dan pikirkan sebelumnya. (Syamsul Haq ‘Azhim Abadi, ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, 4/267)

Para ulama menyatakan bahwa sanad hadits di atas lemah karena kelemahan seorang perawi bernama Hakam bin Mush’ab. Meski demikian makna hadits di atas adalah benar dan dikuatkan oleh ayat-ayat Al-Qur’an dan banyak hadits shahih.
Imam Mulla Ali Al-Qari Al-Harawi (wafat tahun 1014 H) menyatakan bahwa hadits di atas bersumber dari firman Allah Ta’ala:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikannya untuknya jalan keluar dan Allah akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa berserah diri kepada Allahs emata niscaya Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya. Dan Allah telah menetapkan ketentuan atas segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq [65]: 2-3)  

Makna hadits di atas juga ditegaskan oleh firman Allah melalui lisan nabi Hud ‘alaihis salam:
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ
“Wahai kaumku, mintalah ampunan Rabb kalian kemudian bertaubatlah kalian kepada-Nya, niscaya Dia mengirimkan dari langit hujan yang deras kepada kalian dan menambahkan kekuatan atas kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan menjadi orang-orang yang banyak berbuat dosa.” (QS. Hud [11]: 52)
Juga firman Allah melalui lisan nabi Nuh ‘alaihis salam:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
Maka aku katakan kepada kaumku: “Mintalah ampunan Rabb kalian karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan dari langit hujan yang deras kepada kalian, mengaruniakan kepada kalian limpahan harta dan anak-anak, menjadikan untuk kalian kebun-kebun dan menjadikan untuk kalian sungai-sungai.” (QS. Nuh [71]: 10-12)

ADAPUN FAEDAH DARI ISTIGHFAR ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1- Istighfar Merupakan Sebab Diampuninya Dosa-dosa dan Dihapuskannya Kesalahan-kesalahan
Anas ra meriwayatkan bahwasanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda; “Allah Ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, ketika engkau berdoa kepada-Ku dan mengharap (ampunan)-Ku, maka Aku mengampunimu atas dosa-dosa yang ada padamu dan aku tidak mempedulikannya. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai mega di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu dan tidak mempedulikan (atas dosa yang engkau lakukan).” (HR. Tirmidzî)
Qatadhah ra berkata “Sesungguhnya Al-Qur’an telah menunjukkan kepada kalian penyakit kalian sekaligus obatnya. Adapun penyakit kalian adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar.”
2- Istighfar Merupakan Salah Satu Sebab Pendatang Rizki
Istighfar merupakan sebab utama untuk mendatangkan rizki, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh, “Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Nuh [71]:10-12)
Dalam ayat-ayat tersebut Allah menyatakan bahwasanya istighfar memiliki faedah sebagai berikut:
1.       Turunnya hujan yang silih berganti. Ibnu ‘Abbas menafsiri yang sangat deras dengan peristiwa fenomena turunnya hujan susul menyusul satu sama lain.
2.       Kebun-kebun dan taman-taman indah.
3.       Mengalirnya sungai-sungai yang airnya tawar.
Rasulullah saw bersabda, “Orang yang memperbanyak istighfar, maka Allah akan menjadikan kemudahan dalam setiap kesusahan, menjadikan jalan keluar dalam setiap kesempitan dan memberi rizki dari jalan yang tidak disangka.”(HR. Ahmad)
3- Istighfar Merupakan Penyebab Masuk Surga
Rasulullah saw dalam sebuah hadits menyatakan keutamaan dari bacaan Sayyidul Istighfar. Beliau bersabda “Barang siapa yang membacanya (Sayyidul Istighfar) pada permulaan siang hari dengan penuh keyakinan dan dia meninggal pada siang itu sebelum masuk waktu sore, maka dia termasuk ahli surga. Barangsiapa yang membacanya pada permulaan malam hari dengan penuh keyakinan dan dia meninggal pada malam itu sebelum masuk waktu subuh, maka dia termasuk ahli surga.” (HR. Bukhari)
4- Istighfar Dapat Menolak Siksaan Sebelum Ditimpakan
Sebuah kaidah yang sudah sama-sama kita kenal bahwa menjaga lebih baik daripada mengobati. Salah satu buah dari istighfar adalah Allah menjadikannya sebagai salah satu sebab diangkatnya siksa dan hukuman sebelum keduanya ditimpakan. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt, Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. (Al-Anfal [8]:32).
5- Istighfar Merupakan Sebab Terangkatnya Derajat Setelah Meninggal Dunia
Sebagaimana istighfar memberikan manfaat di dunia, ia juga merupakan salah satu sebab diangkatnya derajat manusia di surga. Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu lantas bertanya, “Wahai Tuhanku, bagaimanakah aku mendapatkan semua ini?” Allah menjawab, “Disebabkan bacaan istighfar yang dilakukan oleh anakmu untukmu.”(HR. Ahmad)
Hadits tersebut merupakan dalil bahwa anak yang shalih—dengan seizin Allah—dapat memberikan manfaat kepada kedua orang tuanya di dunia dan di akhirat. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi, “Ketika seorang anak Adam meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal; shadaqoh jariyah atau ilmu yang bermanfaat baginya atau anak shalih yang mendoakannya.”(HR. Muslim)
6- Istighfar Merupakan Sebab Bersihnya Hati
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwasanya Rasulullah saw bersabda,“Sesungguhnya jika seorang mukmin berbuat dosa, maka dalam hatinya akan terdapat noda hitam. Jika dia bertaubat, mencabut kembali (apa yang telah dilakukan) dan memohon ampunan, maka hatinya agar berkilat. Jika dia menambah dosa, maka akan bertambah hitam hatinya hingga hatinya menjadi tertutup.”
Dengan demikian, istighfar dapat menyebabkan  hati bersih dan mengkilat serta suci dari dosa-dosa dan kemaksiatan. Jika hati tidak dibersihkan, niscaya akan menyebabkan tertutupnya pintu hidayah.
7- Istighfar Merupakan Sebab Mendapat Nikmat Berupa Kesehatan dan Kekuatan
Salah satu dampak positif yang ditimbulkan oleh istighfar adalah Allah memberi barokah berupa kesehatan dan kesembuhan seseorang. Selain itu Allah juga menambah kekuatan, semangat dan aktivitas orang itu. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt yang diungkapkan melalui lisan Nabiyullah, Hud as, “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (Hûd [11]:52).
8- Bentuk Ketaatan Terhadap Perintah Allah
Allah memerintahkan dan menganjurkan supaya para hamba-Nya meminta ampunan kepada-Nya. Allah akan menjanjikan ampunan, pahala yang agung dan pemberian yang melimpah sebagai balasan atas istighfar.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (Ali ‘Imran [3]:133)
Salah satu ciri hamba-hamba Allah yang shalih dan meraih surga adalah banyak beristighfar, terlebih pada sepertiga malam yang terakhir, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran [3]: 17 dan Adz-Dzariyat [51]: 18. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sendiri telah member tauladan kepada umatnya dengan Beliau membaca istighfar minimal sebanyak 70 kali dalam sehari semalam.

 Maka sudah selayaknya bagi kita untuk menjadikan istighfar sebagai bagian penting dalam hidup kita sehari-hari. Wallahu a’lam bish-shawab.


16 February 2014

Istigfar Kabir (Istigfar Besar/agung)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

أَسْتَغفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الَّذِيْ لاَاِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيَّ القَيُّوْمَ غَفَّارَ الذُّنُوْبِ ذَالْجَلالِ وَالاِكْرَامِ وَأَتُوْبُ اِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِى كِلِّهَا وَالّذُنُوْبِ وَالأثَامِ وَمِنْ كُلِّ ذَنْبٍ أَذْنَبْتُهُ عَمْدًا وَخَطَأً ظَاهِرًا وَبَاطِنًا قَوْلاً وَفِعْلاً فِىْ جَمِيْعِ حَرَكَاتِىْ وَسَكَنَاتِىْ وَخَطَرَاتِىْ وَأَنْفَاسِىْ كِلِّهَا دَائِمًا أَبَدًا سَرْمَدًا مِنَ الذَّنْبِ الَّذِىْ أَعْلَمُ وَمِنَ الْذَّنْبِ الَّذِىْ لاَ أَعْلَمُ عَدَدَمَا اَحَاطَ بِهِ الْعِلْمُ وَاَحْصَاهُ الْكِتَابُ وَخَطَّاهُ الْقَلَمُ وَعَدَدَمَا أَوْجَدَتْهُ الْقُدْرَةُ وَخَصَّصَتْهُ الاِرَادَةُ وَمِدَادَ كَلِمَاتِ اللهِ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِ رَبِّنَا وَجمَاَلِهِ وَكَمَالِهِ وَكَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى.
Kalau selama ini kita mengenal sayidul istigfar (raja istigfar), kali ini ada namanya istigfar kabir (istigfar besar/agung) yang kebanyakan orang tidak mengetahuinya karena memang tidak termaktub/tertulis dalam hadist Nabi, istigfar ini banyak di amalkan oleh mereka penganut tarekat Iddrisiyah (Syaikh Ahmad Bin Iddris).

Istigfar ini juga sebenarnya juga bersumber dari Rosulullah melalui jalur Kasyaf oleh Syaikh Ahmad Bin Iddris, yang beliau sendiri Syaikh Ahmad adalah walinya Allah yang tidak di ragukan lagi kejujuran dan ketaqwaanya kepada Allah.

Makna istigfar sendiri secara harfiah adalah memohon ampun, secara magnawi memohon ampun kepada Allah  atas segala dosa yang di lakukan. Kebanyakan dari kita sering lalai ketika membaca istigfar bukan karena gak faham artinya tapi karena hati tidak mau meresapi makna dari istigfar tersebut dan karena juga ketika membaca istigfar hati ini tidak sepenuh hati.

Berbagai macam istigfar apakah itu istigfar rajab, istigfar kabir, sayidul istigfar ataupun istigfar-istigfar lainya, semunya itu hakekatnya memohon ampun kepada Allah tidak ada salahnya untuk di amalkan.

صَلَوَاتٌ كَنْزُالْعَرْشِ الْأَعْظَمْ

﴿بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم﴾

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ رَحْمَةِ الله، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ فَضْلِ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد بِعَدَدِ خَلْقِ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَا فِى عِلْمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ كَلِمَاتِ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ كَرَمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ حُرُوْفِ كَلاَمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ قَطْرِ اْلاَمْطَارِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ وَرَقِ اْلاَشْجَارِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ رَمْلِ اْلقِفَارِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ اْلحُبُوبِ وَ اْلثِمَارِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَا اَظْلَمَ عَلَيْهِ اللَّيْلِ وَاَشْرَقَ عَلَيْهِ النَّهَارِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ صَلَّ عَلَيْهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ لَمْ يُصَلَّ عَلَيْهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ اَنْفَاسِ اْلخَلاَئِقِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ النُّجُوْمِ السَمَوَاتِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد بِعَدَدِ كُلٍ شَىْءٍ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ، وَصَلَوَاتُ اللهِ تَعَالَى وَمَلاَئِكَتَهِ وَاَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ وَجَمِيْعِ خَلْقِهِ عَلَى سَيِّدِ اْلمُرْسَلِيْنَ وَاِمَامِ اْلمُتَّقِيْنَ وَقَائِدِ غُرِّ اْلمُحَجِّلِيْنَ وَشَفِيْعِ اْلمُذْنِبِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ اصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ وَاْلاَئِمَّةِ اْلمَاضِيْنَ وَاْلمَشَايِخِ اْلمُتَقَدِّمِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَاَهْلِ طَاعَتِكَ اَجْمَعِيْنَ مِنْ اَهْلِ السَّمَوَاتِ وَاَهْلِ اْلاَرَضِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ يَا اَكْرَمَ اْلاَكْرَمِيْنَ اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْاَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ اللهِ الْعَظِيْمِ، اَلَّذِيْ مَلأَ اَرْكَانَ عَرْشِ اللهِ الْعَظِيْمِ، وَقَامَتْ بِهِ عَوَالِمُ اللهِ الْعَظِيْمِ، اَنْ تُصَلِّيَ عَلىَ سَيّدِنَا مَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ ذِيْ الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ، وَعَلىَ آلِ نَبِيِّ اللهِ الْعَظِيْمِ، بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِ اللهِ الْعَظِيْمِ، فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَماَ فِيْ عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ، صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ اللهِ الْعَظِيْمِ، تَعْظِيْماً لِحَقِّكَ يَامَوْلاَناَ ياَمُحَمَّدُ ياَذَالْخُلُقِ الْعَظِيْمِ، وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِه مِثْلَ ذَلِكَ، وَاجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ كَماَ جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ، ظاَهِرًا وَباَطِناً، يَقْظَةً وَمَناَماً، وَاجْعَلْهُ ياَرَبِّ رُوْحاً لِذاَتِيْ مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ، فِي الدُّنْياَ قَبْلَ اْلآخِرَةِ ياَعَظِيْم، يَارَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، لَاإِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ الْعَظِيْمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى اْلعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلاَّ اِلَيْهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ الشَّغْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا يَاذَى الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ، إنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ عَلىٰ خَيْرِ خَلْقِهِ وَنُوْرِعَرْشِهِ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَشَفِيْعِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلۤىٰ آلِهِ وَاَصْحَابِهِۤ وَعَلۤىٰ اَهْلِ طَاعَتِكَ اَجْمَعِيْنَ مِنْ اَهْلِ السَّمَوَاتِ وَاَهْلِ اْلاَرَضِيْنَ صَلَوَاتٌ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ صَلاَةً كَامِلةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا دَائِمَةً بِدَوَامِ اللهِ الْعَظِيْمِ، سُبْحاَنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ۞

15 February 2014

Surga Berada Dibawah Telapak Kaki Ibu




وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا . وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنْ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا .الإسراء 23- 24  

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Isra(17):23)

 “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Al Isra(17):24)

قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا .الأنعام : 151

yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, (Al-An’am 151).


وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ  [ لقمان 15

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.


وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنْ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ [ لقمان 14 ]

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

RidloNya Allah juga beserta ridlonya orang tua, dan murkaNya Allah juga beserta kemurkaanya kedua orang tua (Al-Hadist)