17 November 2014

Ajian Jalasutra Pembuka Pintu-Pintu Langit

Wahai Tuhanku, aku ini fakir di tengah-tengah kayaanku. Lalu bagaimana aku tidak fakir di tengah-tengah kemiskinanku?, aku ini bodoh di tengah-tengah pengetahuanku, lalu bagaimana aku tidak bodoh di tengah-tengah kedunguanku?

Wahai Tuhan, dari diriku berasal sesuatu yang memang sesuai dengan dengan kehinaanku, sedangkan dari diri-Mu berasal sesuatu yang memang sesuai dengan kemulian-Mu. Kalaupun toh ada kebaikan dalam diriku, itu karena anugrah-Mu dan Engkau memiliki kebajikan atasku.
Sementara jikalau tampak keburukan dalam diriku, itu karena keadilan-Mu dan Engkau memiliki hujjah atasku.

Wahai Tuhan, bagaimana Engkau akan membiarkanku sementara Engkau telah menjaminku!, bagaimana mungkin aku di dzalimi sementara Engkau menjadi penolongku!, dan bagaimana mungkin aku akan kecewa sementara Engkau selalu melindungiku.

Wahai Tuhan, inilah diriku sedang mendekatkan diri kepada-Mu dengan kefakiranku. Bagaimana aku akan mendekatkan diri lewat sesuatu yang tak mungkin sampai kepada-Mu. Bagaimana aku akan mengeluhkan keadaanku sementara Engkau Maha Mengetahui keadaanku. Akankah aku terjemahkan keluhanku ini lewat lisanku sementara itu berasal dari-Mu dan akan kembali pada-Mu.

Bagaimana mungkin aku akan menyesal sedangkan harapanku telah sampai kepada-Mu?, bagaimana keadaanku tidak menjadi baik sedangkan semuanya itu berasal dari-Mu dan hanya kembali kepada-Mu?

Wahai Tuhan, betapa Engkau sangat kasih kepadaku meskipun aku ini bodoh!, betapa Engkau sangat sayang kepadaku walaupun buruk perangaiku! Betapa dekatnya Engkau kepadaku dan betapa jauhnya aku dari-Mu!, betapa lembutnya Engkau kepadaku, lalu apa gerangan yang menghijabku dari-Mu?

Wahai Tuhan, setiap kali aku bisu karena celaku, kemurahan-Mu lah yang membuatku kembali bisa berbicara, setiap kali aku putus asa karena perangaiku, karunia-Mu lah yang membuatku kembali bisa berharap.

Wahai Tuhan, siapa yang kebaikanya adalah keburukan, bagaimana keburukanya tak berupa keburukan!, siapa yang kebenaranya sebatas pengakuan, bagaimana pengakuanya tak berupa pengakuan

Wahai Tuhan bagaimana aku akan bertekad sementara engkau yang  maha kuasa?, tetapi bagaimana aku tidak bertekad, sementara engkau yang memberi perintah

Kesibukanku pada dunia membuatku jauh dari-Mu, karena itu kumpulkan aku dengan Mu lewat pengabdian yang bisa mengantarku pada-Mu, bagaimana akan dijadikan petunjuk atas-Mu sesuatu yang keberadaanya sendiri membutuhkan-Mu?

Adakah selain-Mu yang tampak sehingga ia bisa menjadi petunjuk atas-Mu?,

Kapankah kiranya engkau tersembunyi sehingga di butuhkan petunjuk yang menerangkan keberadaan-Mu?,

Kapankah kiranya engkau jauh sehingga diperlukan sesuatu yang bisa mengantarkan pada-Mu?,

Wahai Tuhan, sungguh telah buta mata manusia yang tidak mampu melihat-Mu sebagai pengawasnya, dan sungguh rugi transaksi manusia yang tidak menjadikan cinta pada-Mu sebagai bagian darinya.


Wahai Tuhan, inilah kehinaanku tampak dihadapan-Mu, inilah keadaanku yang tak tersembunyi bagi-Mu. Kepada-Mu aku memohon agar bisa sampai, serta kepada-Mu pula aku meminta di tunjukkan jalan-Mu, tuntunlah aku menuju keharibaan-Mu lewat cahaya-Mu, dan tempatkan aku dihadapan-Mu lewat pengabdian yang tulus.

Sumber : kitab  “Miftah Al-Falah Wa Misbah Al-Arwah” oleh Ibnu Athoillah Asakandari : Maktabah al-Turats al-Islami, Mesir 2000

Amalan, Ijazah dan Karomah KH Hasyim Asy’ari Tebuireng

Hadratus Syaikh Muhammad Hasyim Asyari, ketika Hasyim Asy'ari muda berangkat nyantri ke pesantren yang diasuh KH. Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Bangkalan-Madura. Hasyim Asy’ari muda langsung di uji oleh sang guru.

Hasyim Asy’ari muda disuruh naik ke atas pohon bambu, sementara Kyai Kholil terus mengawasi dari bawah sembari memberi isyarat agar terus naik sampai ke pucuk pohon bambu tersebut. Kyai Hasyim terus naik sesuai perintah gurunya itu. Ia tak peduli apakah pohon bambu itu melur (Patah/roboh) atau bagaimana. Yang jelas, beliau hanya patuh pada perintah gurunya.

Anehnya, begitu sampai di pucuk Kyai Kholil mengisyaratkan agar Kyai Hasyim langsung meloncat ke bawah. Tanpa pikir panjang Kyai Hasyim langsung meloncat. Ternyata beliau selamat.

Ada cerita yang menarik tatkala KH.M Hasyim Asy’ari “masih belajar” dengan KH. M Khalil. Suatu hari, Kyai Hasyim melihat Kyai Khalil gurunya lagi bersedih, beliau memberanikan diri untuk bertanya. Kyai Khalil menjawab, bahwa cincin istrinya jatuh di WC, Kyai Hasyim lantas usul agar Kiai Khalil membeli cincin lagi. Namun, Kyai Khalil mengatakan bahwa cincin itu adalah cincin istrinya.

Setelah melihat kesedihan diwajah guru besarnya itu, Kyai Hasyim menawarkan diri untuk mencari cincin tersebut didalam WC. Akhirnya, Kyai Hasyim benar-benar mencari cincin itu didalam WC, dengan penuh kesungguhan, kesabaran, dan keikhlasan, akhirnya Kyai Hasyim menemukan cincin tersebut. Alangkah bahagianya hati Kyai Khalil atas keberhasilan Kyai Hasyim itu. Dari kejadian inilah Kyai Hasyim menjadi sangat dekat dan disayang oleh Kyai Khalil.

Yang menarik, dua kyai besar ini sama-samatawadhu'rendah hati. Mereka sama-sama saling berguru. Kyai Hasyim terkenal sebagai ahli hadits. Biasanya Kyai Hasyim mengajarkan hadits itu pada santri sebulan penuh pada bulan ramadhan. Ternyata Kyai Kholil, meski dikenal sebagai guru Kyai Hasyim, ikut juga jadi santri ngaji kepada kyai Hasyim.

Kyai Kholil tidak merasa gengsi memperdalam ilmu meski kepada muridnya sendiri. Sebaliknya, beliau malah sangat menghormati Kyai Hasyim sebagai gurunya.

Tradisi(rendah hati) itu ternyata terus menurun ke generasi berikutnya. Gus Dur yang merupakan cucu dari Kyai Hasyim sangat menghormati keturunan Kyai Kholil. Begitu juga KH. Fuad Amin cicit dari Kyai Kholil sangat menghormati keturunan Kyai Hasyim.

"Kalau saya salaman mencium tangan Gus Dur langsung ditarik,"Fuad Amin.

Dan Kyai Hasyim senantiasa mendapatkan perhatian yang istimewa dan besar dari gurunya Kyai Kholil baik semasa beliau menjadi santrinya maupun setelah kembali kemasyarakat untuk berjuang. Perhatian tersebut terbukti dengan Kyai Kholil pemberian isyarah tongkat dan tasbih kepada muridnya Kyai Hasyim pada waktu beliau hendak mendirikan Jam’iyah Nahdlatul Ulama.

Kisah Kyai Hasyim Asy’ari dan Nabi Khidir

KH. Imron adalah putera Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan. Kala itu Nabi Khidir menjelma sebagai orang berpenyakit yang menjijikkan. Orang itu tiba-tiba muncul entah datang darimana dan tiba-tiba saja minta gendong Kyai Imron, namun beliau menolak. Karena menolak orang itu lantas mendatangi Kyai Hasyim dan minta untuk di gendong beliau, waktu itu Kyai Hasyim masih mondok di pesantren Kyai Kholil.

Tanpa merasa risih dan jijik Kyai Hasyim menggendong orang tersebut dengan tulus, pada waktu hampir sampai di pesantren orang itu minta diturunkan. Orang tersebut kemudian berkata,"Sampaikan kepada Kyai Imron, bahwasanya saya ini adalah Nabi Khidir."Setelah itu orang tersebut lenyap.

Begitu kabar ini disampaikan, Kyai Imron terkejut. Ia menyesal telah menolak menggendong orang berpenyakit itu yang tak lain adalah Nabi Khidir. Sejak itu, kabarnya, Kyai Imron bertekad untuk mencari Nabi Khidir. Ia terus mengembara untuk mencari Nabi Khidir, sebagai bentuk rasa permohonan maaf dan penyesalan beliau.

Semangat Jihad KH Hasyim Asy’ari

Tepat pada tanggal 21-22 Oktober 1945, KH Hasyim Asyari mengumpulkan wakil-wakil dari cabang NU di seluruh Jawa dan Madura di Surabaya. Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa melawan penjajah sebagai perang suci dan hukumnya fardu ain. Saat ini populer dengan istilah resolusi jihad.

Setelah resolusi jihad dicetuskan, ribuan kyai dan santri bergerak ke Surabaya. Pada 10 November 1945 atau tepatnya dua minggu setelah resolusi jihad dikumandangkan, meletuslah peperangan sengit antara pasukan Inggris melawan tentara pribumi dan juga warga sipil yang cuma bersenjatakan bambu runcing. Konon, ini adalah perang terbesar sepanjang sejarah Nusantara. (sumber : merdeka.com)

Menurut KH. Wahab hasbullah prinsip hidup KH Hasyim Asyari yaitu : "berjuang terus dengan tiada mengenal surut, lelah dan istirahat".

Salah satu prinsip semangat juang KH Hasyim Asy’ari di dasari dari hadist Rasulullah yaitu: “Demi Allah, jika mereka kuasa meletakkan matahari ditangan kananku dan bulan ditangan kiriku dengan tujuan agar aku berhenti dalam berjuang, aku tidak akan mau menerimanya bahkan nyawa taruhannya” (Al-Hadist).

KHM Hasyim Asy’ari senantiasa mengingatkan kepada santri-santrinya untuk selalu mengikuti dan menjadikan tauladan dari perbuat Nabi Muhammad saw.

Amalan, Ijazah dan sekaligus Karomah dari KH Hasyim Asy’ari

1. Meneladani Rasulullah sebagai idola utama manusia, itu yang senantisa beliau wasiatkan bukan hanya kepada santri-santrinya tetapi juga kepada seluruh kaum muslimin.

2. Semangat Jihad (membela agama dan bangsa), beliau adalah ulama yang mujahid (ahli jihad) yang negarawan dan memiliki patriotisme yang luar biasa. Hal ini bisa kita lakukan sesuai dengan kemampuan dan profesi kita masing-masing (Ulama, ustazd, guru, pegawai, pelajar, santri, pengusaha, pejabat, petani, nelayan dll). Jihad tidaklah harus berperang atau memikul senjata, segala bentuk perbuatan baik dan membawa manfaat serta mencegah segala bentuk perbuatan keji dan munkar itu sendiri juga merupakan suatu jihad.

3. Menjaga Shalat lima waktu dengan berjamaah

4. Beliau memiliki pribadi yang Ihklas dalam bertindak, termasuk ihlas melayani umat, masyarakat dan bangsa Indonesia ini

5. Pribadi yang santun, rendah hati (tawadlu), tidak suka menonjolkan diri, menampakkan diri

6. Saling menghormati, suka bermusyawarah, tidak fanatik yang berlebihan merasa paling benar sendiri

7. Membersihkan hati dan mensucikan niat didalam mengerjakan dan melakukan sesuatu (Nasehat beliau dalam kitab adabutta’lim wa mutaallim).

8. Beliau adalah pribadi yang pekerja keras, memiliki semangat juang tinggi tanpa mengenal lelah dalam melakukan sesuatu (berjuang, belajar, bekerja, membantu/melayani Umat dll) termasuk dalam melayani umat dan bangsa Indonesia.

Itulah karomah besar Hadratus Syaikh Muhammad Hasyim Asyari yang telah Allah anugrahkan kepada beliau, juga sekaligus ijazah yang beliau berikan kepada santri-santrinya dan seluruh kaum muslimin, agar bisa di amalkan dalam kehidupan sehari-hari didalam beragama, berkeluarga, bermsyarakat dan berbangsa.

Terkadang kita sering sering terpesona oleh kekeramatan, kehebatan dan kesaktian beberapa ulama atau kyai tertentu. Contoh seperti kisah jika ada Kyai yang bisa mendatangkan rizki secara tiba-tiba, bisa berada di suatu tempat yang sangat jauh dalam sekejap mata, bisa juga berada dalam suatu tempat yang berbeda secara bersamaan, mengetahui akan kejadian masa lalu dan juga mengetahui kejadian-kejadian yang akan terjadi, bisa terbang, mampu berjalan di atas air dan masih banyak lagi lainya. Itu membuat kita terkagum-kagum, padahal semua itu tiada mustahil dan sangatlah mudah bagi Allah.

Kalaulah kita lihat putra beliau KH. Abdul Wachid Hasyim dalam usia yang sangat muda sekitar 30 tahunan sudah menjadi ulama besar, pejuang dan negarawan, tokoh nasional dan internasional, dan juga menjadi pahlawan Nasional, beliau sangat di segani dan di hormati. KH. Abdul Wachid Hasyim meninggal dalam usia sangat muda 39 tahun. Mungkin karena sangat sayangNya Allah kepada beliau sehingga di dalam usia beliau yang masih sangat muda, Allah memanggil beliau untuk menghadap keharibaan-Nya,waallahu ‘alam

Masih belum ada sampai sekarang ini tokoh, ulama/Kyai di Indonesia yang usianya sangat muda sekitar 30 tahunan sudah menjadi ulama besar sekaligus tokoh nasaional dan internasional kecuali hanya beliau sendiri KH. Abdul Wachid Hasyim. Rata-rata kebanyakan yang menjadi tokoh ulama/kyai besar di Indonesia jika usianya sudah mencapai hampir 60 tahunan.

Menurut putri beliau Ibu Lily Khodijah Wachid, bahwanya beliau ini (KH. M Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wachid Hasyim) sangatlah layak di sebut waliNya Allah.

KH. Abdurrahman Wachid atau Gus Dur adalah seorang ulama besar, seniman dan juga negarawan sejati. Sebagian besar orang-orang sholihin mengatakan jikalau Gus Dur ini “Waliyullah” karena memiliki banyak kelebihan dan kemampuan luar biasa. Itu baru anak dan cucunya apalagi kakeknya Hadratus Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari, bahkan guru beliau sendiri KH. M kholil yang banyak ulama mengatakan jika beliau itu qutbul aqtobnya tanah Jawa sangat menghormati beliau KH. M Hasyim Asy’ari.

Umat Islam Bersedih Ketika Beliau Mangkat

Apabila Syaikh Muhammad Kholil Bangkalan terkenal dengan sebutan"Syaikhona Waliyullah" maka KH. M. Hasyim Asy'ari mendapat gelar "Hadratus Syekh" yang artinya Maha Guru atau Tuan Guru Mulia, gelar ini muthlaq diberikan kepada Kyai Hasyim, sebab hampir seluruh ulama tanah Jawa juga pernah berguru kepada beliau. Beliau juga satu-satunya yang memakai gelar Raisul Akbar di organisai Nahdlotul Ulama, oraganisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan terbesar seantero jagad ini.

Meski beliau menyandang banyak gelar seperti yang dituliskan dalam taqridz atas kitab sirajut thalibin karya Kyai Ihsan Jampes, hal ini tidak menjadikannya sombong. Beliau tidak pernah menyebutkan gelar itu sama sekali. Padahal beliau adalah orang yang paling pas untuk mendapatkan gelar tersebut.

Terbukti pada manuskrip asli karya-karya beliau. Disana tidak ditemukan embel-embel yang menyertai nama beliau , seperti Kyai, haji, Syaikh, alim, apalagi al-allamah atau Al-arif Billah Akan tetapi beliau lebih memilih embel-embel yang bersifatnya merendahkan diri kepada Allah. Beliau selalu menulis kata-kataal-faqir (yang faqir) ,al-haqir (yang hina), sebelum namanya disebut. Inilah salah satu sifat tawadhu yang beliau miliki.

Bagaimana pun hebatnya manusia hidup di dunia, pasti maut akan menjemputnya. Tak terkecuali, Hadratus Syaikh sebagai manusia biasa, beliau di panggil Allah SWT untuk selama-lamanya pada malam bulan Ramadhan. Tepatnya tanggal 3 Ramadhan 1366 H. atau 21 Juli 1947 M.sehingga tepat pada pukul 03.00 dini hari, Inna lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un besarpun terjadi. Ulama' yang paling disegani seantero jazirah Islam kala itu, telah menghadap ilahi rabbi dengan damai dan sentosa.

Meskipun semua masyarakat tahu tanggal wafatnya Hadratus Syaikh Hasyim Asyari, namun karena wasiatnya, beliau tidak ingin di khouli (di peringati/dirayakan tiap tahun). Dan makam/kuburan beliau sangat sederhana, tiada bedanya dengan makam-makam umum,Subhanallah luar biasa.

Kepergian Hadratus Syaikh Muhammad Hasyim Asy'ari, bukan hanya membawa kesedihan untuk umat Islam di Indonesia, di negara luar pun ikut berduka. Mereka amat merasa kehilangan seorang tokoh dan figur yang mereka banggakan.

Semoga dengan kepergian Kyai Hasyim, muncullah Hasyim Asy’ari – Hasyim Asyari yang lain, baik dari dzuriyah, kerabat, santri, maupun kaum muslimin.

اللَّهُمَّ عَبْدُك رُدَّ عَلَيْك، فَارْأَفْ بِهِ وَارْحَمْهُ، اللَّهُمَّ جَافِ الأَرْضَ عَنْ جَنْبَيْهِ وَافْتَحْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ لِرُوحِهِ، وَتَقَبَّلْهُ مِنْك بِقَبُولٍ حَسَنٍ، اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَضَاعِفْ لَهُ فِي إحْسَانِهِ، وَإِنْ كَانَ مُسِيئًا فَتَجَاوَزْ عَن سَيِّئَاتِهِ
Artinya : "Ya Allah hamba-Mu ini telah dikembalikan kepada-Mu, maka kasihilah ia dan rahmatilah ia, Ya Allah jauhkanlah bumi dari sisinya, dan bukakanlah pintu-pintu langit untuk ruhnya, dan terimalah ia di sisi-Mu dengan penerimaan yang baik. Ya Allah jika ia melakukan kebaikan maka lipat gandakanlah kebaikannya, dan jika ia melakukan keburukan maka abaikanlah keburukannya".[Mushannaf Ibnu Abi Syaibah].

Waallahu a’alam

By : Istana kupu-kupu

Tanpa Sadar Kita Sering Membenci Allah



رُوِىَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: مَنْ أَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُو ضَيْقَ الْمَعَاشِ فَكَاَنَّمَا يَشْكُو رَبَّهُ وَمَنْ أَصْبَحَ لِأُمُوْرِ الدُّنْيَا حَزِيْنًا فَقَدْ أَصْبَحَ سَاخَطًا عَلىَ اللهِ وَمَنْ تَوَاضَعَ لِغَنِيٍّ لِغِناَهُ فَقَدْ ذَهَبَ ثُلُثَا دِيْنِهِ
Diriwayatkan dari Nabi saw sesungguhnya beliau pernah bersabda: Barang siapa bangun di pagi hari kemudian mengadukan kesulitannya kepada sesama (mahluk/manusia), maka seolah-olah ia mengadukan Tuhannya (karena tidak rela dengan apa yang diterimanya). Dan barang siapa merasa  sedih dengan kondisi duniawinya di waktu pagi, maka dia pagi-pagi telah membenci Allah. Dan barang siapa merendahkan dirinya di hadapan orang kaya karena kekayaannya sungguh telah lenyap dua pertiga agamanya. (Al-Hadist).

Al Quran Menjawab (Jangan Mengeluh dan Jangan Gelisah)

Dalam perjalanannya, manusia kerap kali dirundung masalah. Dan seringkali, karenanya, manusia tersesat tanpa arah. Banyak faktor memang. Tidak ada satupun manusia didunia ini yang meminta kepada Tuhan untuk hidup susah, betul kan? Namun sayangnya, ketika kesusahan dan musibah menghampiri, ternyata manusia membawa sejuta keluhan, rasa sakit dan rasa pilu yang bahkan menguras banyak air mata.

KENAPA AKU DIUJI ??
Quran Menjawab : Qs. Al-Ankabut : 2-3

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:'Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnyakami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang yang dusta.

KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ??
Quran Menjawab :Qs. Al-Baqarah : 216

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan bolehpula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui".

KENAPA UJIAN SEBERAT INI ??
Quran Menjawab: Qs. Al-Baqarah : 286

"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

KENAPA FRUSTASI ???
Quran Menjawab :Qs. Al-Imran : 139

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, kamu orang-orang yang beriman"

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???
Quran Menjawab :Qs. Al-Baqarah : 45

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas Allah semata"

YANG AKU DAPAT???
Quran Menjawab : Qs. At-Taubah : 111

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan Surga untuk mereka."

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???
Quran Menjawab :Qs. At-Taubah : 129

"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal"

AKU TAK SANGGUP !!!!
Quran Menjawab :Qs. Yusuf : 12

"..dan janganlah kamu berputus asa dari kasih sayang (rahmat) Allah. Sesungguhnyaberputus asa dari kasih sayang (rahmat) Allah melainkan golongan (orang-orang) kafir."

dan segudang pertanyaan lagi yang keseluruhannya pun dapat dijawab oleh Sang Pemilik Semesta Alam. Nah, cukup jelaslah bahwa Allah-lah yang memberi kita cobaan permasalahan, pastilah Allah akan menurunkan pertanyaan beserta jawabannya. Dan Hanya kepda Allah sandaran manusia


Dan Rasulullahpun Tertawa

Istana Kupu-kupu, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ada seorang lelaki datang menghadap Rasulullah saw Orang itu punya masalah besar. Ia berkata, ?? Ya Rasulullah, aku telah binasa.?
Rasulullah saw bertanya, ?? Apa yang terjadi??
Orang itu menjawab, ?? Saya mendatangi isteri saya di pagi hari bulan Ramadhan dan saya berpuasa.?
Benar. Ini masalah besar. Orang ini telah melakukan dosa yang sangat besar. Ia bersetubuh dengan isteri secara sengaja sewaktu berpuasa di bulan Ramadhan. Namun orang ini sungguh hebat. Ia berani mengakui kesalahannya itu di hadapan Rasulullah saw.
Apa yang dilakukan Rasulullah saw kepada orang itu?
Rasulullah saw. tidak bermuka masam. Marah? Tidak. Beliau tidak memarahinya. Lelaki itu datang dengan rasa penyesalan dan ingin bertobat. Ia tidak datang dengan sikap membangkang. Ia datang berharap mendapat penyelesaian atas masalahnya.
Maka Rasulullah saw. bertanya, ?? Apakah kamu punya budak yang bisa dimerdekakan sebagai kafarat atas apa yang telah kamu lakukan??
Orang itu menjawab, ?? Tidak.?
Rasulullah saw. bertanya lagi, ?? Apakah kamu mampu berpuasa dua bulan berturut-turut??
Lelaki yang tak mampu menahan nafsunya itu menjawab, ?? Tidak.?
Rasulullah saw. bertanya lagi, ?? Apakah engkau mampu memberi makan 60 orang fakir miskin??
Lelaki itu sekali lagi menjawab, ?? Tidak.?
Tiba-tiba terjadi kebuntuan. Lelaki itu tidak punya apapun yang bisa digunakan untuk membayar kafarat atas perbuatan dosanya itu. Ia terduduk. Pasrah atas keputusan yang akan ditetapkan Rasulullah saw. atasnya.
Tak lama kemudian, datang seseorang membawa sebakul kurma. Orang ini memberi kurma itu kepada Rasulullah saw.
Rasulullah saw. memanggil si lelaki yang melanggar aturan Allah swt. Kepada orang-orang yang berpuasa. Kepadanya Rasulullah saw. menyerahkan kurma itu. ?? Ambillah ini. Sedekahkan!?
Orang itu malah bertanya, ?? Ya Rasulullah saw., apakah saya harus bersedekah kepada orang yang lebih miskin daripada saya? Demi Allah, tidak ada orang yang lebih miskin dari saya di Madinah ini.?
Mendengar itu Rasulullah saw. ketawa. Setelah itu Rasulullah saw. bersabda, ?? Kalau begitu, berikan kurma itu untuk makan keluargamu!?
Sungguh, betapa lebar senyum lelaki itu. Kafarat dosanya tertebus, keluarganya mendapat makanan. Subhanallah!

Gara-Gara Bendera Wiranto di Marahi Gus Dur

Merdeka.com – Tanggal 1 Desember selama ini diperingati sebagai hari ulang tahun kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Polisi dan TNI pun sibuk melakukan penyisiran di Papua untuk menangkap dan melarang warga yang akan mengibarkan bendera OPM.

Tahun ini pun polisi kembali melakukan pengamanan agar bendera kelompok separatis itu tidak berkibar di bumi Papua.

"Secara umum kondusif baik sebelum maupun setelah tanggal 1 Desember 2013," kata Kabag Ops Polres Mimika Komisaris Polisi Arnolis Korwa, Senin (2/12).

Namun hal ini berbeda ketika Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Presiden. Gus Dur mempersilakan bendera bintang kejora dikibarkan di Papua pada peringatan 1 Desember. Apa alasannya?

Gus Dur menyebut bahwa bendera Bintang Kejora hanya sebuah umbul-umbul seperti yang ada ketika pertandingan sepak bola. Gus Dur pun meminta TNI tidak terlalu risau dengan pengibaran bendera tersebut.

Hal ini seperti yang disampaikan Mubarok saat menghadiri acara 1000 hari meninggalnya Gus Dur . Mubarok mendapatkan cerita ini dari mantan Menteri Kelautan Freedy Numberi yang menyaksikan sendiri bagaimana Gus Dur mendamprat Wiranto gara-gara bendera OPM tersebut.

Saat itu Wiranto masih menjabat Menko Polkam dan melapor ke Pak Presiden Gus Dur terkait pengibaran bendera OPM, Bintang Kejora.

"Bapak Presiden, kami laporkan di Papua ada pengibaran bendera Bintang Kejora," ujar Mubarok menirukan Wiranto saat melapor.

Mendengar laporan tersebut, kemudian Gus Dur bertanya, "Apa masih ada bendera Merah Putihnya?" tanya Gus Dur .

"Ada hanya satu, tinggi," ujar Wiranto sigap.

Mendengar jawaban itu, Gus Dur kemudian menjawab, "Ya sudah, anggap saja Bintang Kejora itu umbul-umbul," ujar Gus Dur santai.

"Tapi Bapak Presiden, ini sangat berbahaya," sergah Wiranto .

Gus Dur pun marah dan segera mendamprat Wiranto , "Pikiran Bapak yang harus berubah, apa susahnya menganggap Bintang Kejora sebagai umbul-umbul! Sepakbola saja banyak benderanya!" ucap Gus Dur .

Dalam sebuah diskusi di Kantor PBNU pada Jumat (06/07/2007) Gus Dur yang sudah tidak lagi jadi presiden, kembali menyebut alasannya memperbolehkan bendera Bintang Kejora berkibar. Gus Dur menganggap bendera Bintang Kejora hanya bendera kultural warga Papua.

"Bintang kejora bendera kultural. Kalau kita anggap sebagai bendera politik, salah kita sendiri," kata Gus Dur kepada wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (6/7).

Gus Dur, yang saat menjabat presiden mengabulkan permintaan masyarakat Irian Jaya (waktu itu) untuk menggunakan sebutan Papua, justru menuding polisi dan TNI tidak berpikir mendalam ketika melarang pengibaran bendera Bintang Kejora.

"Ketika polisi melarang, tidak dipikir mendalam, (tim) sepak bola saja punya bendera sendiri. Kita tak perlu ngotot sesuatu yang tak benar," katanya.

Menurut Franz Magnis Suseno , pemberian nama Papua pada Irian Jaya dan pemberian izin pengibaran bendera Bintang Kejora bukan tanda Gus Dur meremehkan terhadap Indonesia. Hal itu justru sebaliknya, Gus Dur mau membantu orang-orang Papua untuk bisa menghayati Ke-Indonesiaan dari dalam.

"Gus Dur percaya pada Orang Papua. Gus Dur tahu bahwa itulah cara untuk merebut hati suatu masyarakat yang puluhan tahun merasa tersinggung, tidak dihormati, dan bahkan dihina. Karena itu orang-orang Papua mencintai Gus Dur ," ujar Franz Magnis dalam kata pengantar buku karangan Muhammad AS Hikam, berjudul : “Gus Dur Ku, Gus Dur Anda dan Gus Dur Kita”.

Tips Agar Mudah Mendapatkan Belahan Hati

Bahwasanya Syaikh asy-Sya’rawi berkata :
من ابتغى صديقا بلا عيب عاش وحيدا
Barangsiapa mencari teman yang tanpa cacat cela, maka dia akan hidup seorang diri
من ابتغى زوجة بلا نقص عاش اعزبا
Barangsiapa mencari istri yang bebas dari kekurangan, maka ia akan hidup membujang
من ابتغى حبيبا بدون مشاكل عاش باحثا
Barangsiapa mencari kekasih dengan tanpa keruwetan, maka ia akan hidup dengan pencarian tanpa henti

من ابتغى قريبا كاملا عاش قاطعا لرحمه
Barangsiapa mencari kerabat yang sempurna, maka ia akan hidup dengan memutus silaturrahim